Jiwa Nusantara

Coretan Warna Warni

Rumah Tingkat

Ada hal mirip antara aku dan kedua anakku yang kini duduk di kelas 1 dan kelas 5 SD. Kemiripan itu terletak pada impian untuk memiliki rumah bertingkat. Waktu dulu, aku (dan juga kebanyakan orang saat itu), memandang bahwa orang yang memiliki rumah bertingkat berarti orang kaya, alias lambang kemakmuran. 

Namun, aku kurang tahu persis apa yang ada dibenak pikiran anak-anaku kini, kenapa mereka mengalami hal yang sama seperti yang pernah ku alami: bermimpi punya rumah bertingkat. Apakah mereka yang merupakan generasi masa kini, juga masih punya pandangan bahwa rumah bertingkat juga supaya dianggap sebagai orang kaya? Atau mereka hanya memilki bayangan bahwa andai punya rumah bertingkat kayaknya asyik buat bermain-main. Atau entah .... 

Dulu-dulu, sekarang-sekarang. Dalam pandanganku kini, ternyata persepsi terhadap rumah bertingkat tidak benar seratus perses sebagai lambang kemakmuran. Anakku kini bernyanyi ingin punya rumah bertingkat, mungkin karena merasa rumah yang ada sekarang kurang leluasa, terlalu sempit untuk bermain. Dan andai pun aku di masa kin akan membangun rumah bertingkat, juga bukan karena ingin dipandanf mentereng, tetapi, karena memang ketiadaan lahan pekarang untuk dibangun. Sebagi solusi untuk menampung abreg-abreg barang rumah tangga yang makin banyak, maka harus menambah ruangan. Dan, solusi jitunya dengan memabngun ke arah atas, bukan menyamping kiri kanan depan belakang.

Baca juga:

Tags:

0 komentar



Emoticon